Saat anak telah memasuki usia 6 bulan pertamanya dan sudah siap untuk diperkenalkan dengan makanan pertamanya sebagai Makanan Pendamping ASI (MPASI), maka tekstur dalam makanan harus disesuaikan dengan kemampuan pencernaan dan usia anak. Selain itu, agar anak bisa berlatih dalam memasukkan makanan dari tangan ke mulut, mengunyah makanan, serta menelan makanan.

Pemberian MPASI sebaiknya diberikan saat anak memasuki usia 6 bulan pertamanya. Sebab, jika memberikan MPASI sebelum usia 6 bulan akan mengakibatkan anak mengalami gejala diabetes dan jika memberikannya terlambat diatas 6 bulan maka akan menyebabkan anak stunting. Oleh karena itu, bunda bisa memberikan MPASI kepada ananda dalam usia 6 bulan pertamanya agar kebutuhan nutrisi si kecil dapat terpenuhi. Namun, dalam pemberian MPASI juga tidak boleh asal-asalan. Bunda perlu memperkenalkan tekstur makanan secara bertahap agar anak dapat beradaptasi dengan tekstur makanan yang semakin meningkat.

Terdapat 5 tahapan dalam memberikan tekstur MPASI pada anak mulai usia 6 bulan hingga 12 bulan. Simak tahapan berikut :

  1. Usia 6 Bulan

Awal tahap pemberian MPASI pada anak usia 6 bulan yang masih beradaptasi dengan makanan padat dalam pertama kalinya, perlu di olah dengan tekstur yang halus semi cair yang tidak terlalu kental dan tidak terlalu cair seperti air. Agar anak dapat perlahan terbiasa makan-makanan padat.

Bunda bisa memberikan MPASI dari umbi-umbian, sayuran atau buah-buahan. Sebaiknya, perkenalkan satu jenis makanan terlebih dahulu hingga 3-7 hari agar anak terbiasa.

Cara pengolahan MPASI pada anak usia 6 bulan yaitu dengan di blender kemudian di saring agar teksturnya menjadi halus. Frekuensi pemberian MPASI pada anak usia 6 bulan yaitu 1-2 kali sehari dengan cukup diberikan 2-3 sendok makan dahulu.

  1. Usia 7-8 Bulan

Memasuki usia 7 bulan, bunda bisa meningkatkan tekstur MPASI sedikit lebih kasar dari sebelumnya. Dalam proses pengolahannya bunda hanya perlu memblender saja tanpa menyaring makanan. Namun jangan sampai benar-benar halus ya bun memblendernya. Agar anak dapat belajar beradaptasi dengan tekstur yang agak kasar dari biasanya hingga usianya 8 bulan.

Jika pada saat tekstur naik anak menolak makanan, maka berikan suapan secara perlahan dan bertahap. Tetapi, jangan sampai mengulang tekstur halus seperti pada saat usia 6 bulan. Hal itu dapat mengakibatkan anak susah beradaptasi dengan makanan bertekstur kasar.

Frekuensi pemberian MPASI pada anak juga bertambah menjadi 2-3 kali sehari dengan porsi makan tetap 2-3 sendok makan dan bertahap hingga 125 ml. Selain itu, dapat diselingi dengan memberikan camilan sehat seperti biskuit bayi atau buah.

  1. Usia 9-10 Bulan

Menginjak usia 9 bulan, tekstur MPASI anak semakin bertambah lagi dari sebelumnya. Cara penyajiannya hanya dengan mencincang makanan tanpa di saring dan di blender sehingga seperti bubur kasar. Bunda dapat memberikan anak nasi tim, bubur tim atau makanan yang di cincang lainnya.

Tentu anak merasakan kesulitan dalam menerima tekstur ini di awal, namun bunda jangan menyerah. Beri suapan secara bertahap agar anak mulai terbiasa dengan tekstur baru dan dapat beradaptasi dengan baik hingga usianya mencapai 10 bulan.

Bertambahnya usia anak, bertambah pula berkembangan kemampuan anak yang semakin hari semakin aktif. Agar anak tidak kekurangan tenaga, maka frekuensi pemberian MPASI-nya pun juga ikut di tambah. Dengan memberikannya 3-4 kali sehari dengan porsi 250 ml atau setengah mangkok. Selain memberikan MPASI, anak juga dapat diberikan makanan selingan seperti biskuit dan buah sebanyak 1-2 kali sehari setelah makanan utama.

Ketika anak sudah menginjak usia 10 bulan, latih ia untuk makan sendiri menggunakan sendok (finger food) agar dapat belajar memasukkan makanan yang ada di tangan ke dalam mulut. Namun, tetap awasi si kecil saat makan untuk mencegah kemungkinan ia tersedak.

  1. Usia 11 Bulan

Di usia 11 bulan di kecil sudah saatnya untuk mengonsumsi MPASI yang lebih padat dengan pengolahan tanpa disaring dan di cincang. Makanan yang dimakanpun juga tidak lembek lagi, karena sudah saatnya ia mengenal tekstur nasi. Sebagai latihan naik step tekstur dari sebelumnya, bunda bisa memberikan anak nasi tim tanpa di cincang dan makanan pelengkap seperti sayur dan lauk pauk. Pastikan gizi anak seimbang ya bun. Sebab, di usia tersebut anak sudah lebih aktif bergerak.

Maka dari itu, frekuensi pemberian MPASI yaitu 3-4 kali sehari sebanyak 250 ml dengan tetap memberikan camilan 1-2 kali setelah makanan utama sebagai selingan. Selain itu, bunda harus tetap memberikan ASI agar nutrisinya dapat tetap terpenuhi.

  1. Usia 12 Bulan

Akhirnya, si kecil sudah memasuki usia 1 tahun yang mana sudah saatnya ia untuk dapat mengonsumsi makanan yang sama seperti anggota keluarga lainnya. Si kecil dapat makan sebanyak 3-4 hari sekali dengan porsi 250 ml serta dapat diberikan camilan 1-2 kali sebagai makanan selingan.
Meskipun anak sudah dapat makan-makanan seperti anggota keluarga yang lainnya. Namun, jangan beri bumbu tajam ke makanan anak seperti cabe atau lada.

Nah, itulah 5 tahap tekstur MPASI pada anak berdasarkan pada usianya. Mulai dari tekstur lembut seperti bubur hingga anak dapat makan dengan tekstur kasar seperti anggota keluarga lainnya. Proses pemberiannya pun harus diberikan secara bertahap tanpa menurunkan tekstur sebelumnya jika si kecil menolak. Hal itu, agar diusianya yang ke-1 tahun dan seterusnya sudah dapat makan-makanan dengan tekstur kasar seperti makanan orang dewasa lainnya.

Sumber :
Nannycareid. Diakses pada 2021. Macam-Macam Tekstur MPASI Sesuai dengan Usia Anak
Prenagencom. Dikses pada 2022. 5 Tahap Kenalkan Tekstur MPASI Bayi Usia 6 Hingga 12 Bulan